Anak picky eater
Pilih-pilih makanan sering menjadi perhatian bagi para ibu yang khawatir anak-anak mereka tidak cukup menerima nutrisi yang baik. Gizi yang baik sangat berperan dalam membantu pertumbuhan anak. Para pemilih makanan biasanya:
- Sering mengeluhkan tentang makanan yang disajikan.
- Menolak makanan - terutama sayuran dan daging
- Mendorong, menyembunyikan atau melempar makanan selama waktu makan.
- Memakan makanan yang sama pada semua waktu makan.
- Menolak mencoba makanan baru.
- Makan sangat lambat.
- Menyukai permen dan makanan berlemak bukan makanan sehat
- Memilih snack dibandingkan makan.
- Sering marah dan rewel pada waktu makan
Mengapa anak-anak bertingkah seperti itu?
Penyebabnya antara lain:
- Riwayat fisik yang menjadi alasan kesulitan makan.
- Perubahan nafsu makan terkait dengan pertumbuhan secara keseluruhan.
- Sensitivitas yang ekstrim terhadap rasa, bau dan tekstur makanan.
- Tidak suka warna atau tekstur makanan tertentu
- Cenderung untuk meniru orang tua (atau orang lain) dalam pilih-pilih makanan merupakan suatu hal yang alami.
- Reaksi terhadap hukuman.
- Reaksi terhadap 'hadiah makanan' diberikan untuk memastikan anak mau makan makanan yang orang tua pilihkan.
PILIH-PILIH MAKAN DAPAT MENYEBABKAN
Retardasi Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah indikator dari status gizi. Jika anak Anda tidak tumbuh dengan baik penyebabnya mungkin gizi buruk.
Pertumbuhan dapat diukur melalui grafik pertumbuhan yang menunjukkan berat badan ideal dan tinggi badan anak Anda. Anda dapat mengetahui pertumbuhan anak Anda pada grafik tersebut. Jika Anda melihat jeda yang cukup besar, sebuah pertumbuhan tinggi atau pertumbuhan negatif (penurunan berat badan), yang terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter anak.
Konsentrasi dan kinerja mental kurang optimal
Status gizi mempengaruhi fungsi mental pertumbuhan anak. Jika anak Anda pemilih makanan, dapat kekurangan mikronutrien penting. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya kemampuan berkonsentrasi dan kinerja mental rendah pada anak Anda. Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Dr Irene Chatoor mempelajari 88 anak mulai usia 12-33 bulan. Para peneliti menemukan bahwa anak-anak yang picky eaters memiliki skor rendah pada Mental Develpoment Index (MDI) daripada anak-anak yang tidak bermasalah makan. Anak-anak picky eaters memiliki skor MDI 96; anak yang tidak bermasalah makan memiliki skor MDI 110.