Masalah Makan dan Tahapan Kehidupan

Kebanyakan orang tua terkadang menghadapi tantangan dari anak-anak mereka saat pemberian makan. Seorang anak dapat:

• Menolak makan.
• Memainkan makanannya.
• Makan lebih sedikit dari biasanya.
• Tidak menyukai sayuran, buah, daging atau susu.
• Malas mengunyah makanan.
• Meminta makanan yang sama disetiap waktu makan.
• Lebih suka ‘junk fodd’ dari pada makanan sehat.
• Membuat kekacauan di meja makan.
• Mengamuk saat waktu makan.
• Perilaku ini dapat mengejutkan dan menyusahkan orang tua yang ingin memastikan anak mengkonsumsi makanan sehat.

MASALAH MAKAN DAN TAHAPAN KEHIDUPAN
9 sampai 12 bulan

• Untuk kelompok usia ini, waktu makan adalah sebuah percobaan yang melibatkan jenis makanan baru dan keterampilan baru. Harapannya adalah anak dapat melatih mengunyah dan menghaluskan makanan di mulutnya.
• Anak-anak pada tahap ini mendambakan konsistensi dalam segala hal, mulai dari rutinitas tidur hingga jadwal camilan sore. Sebagian besar dari mereka akan menolak makanan baru. Makanan baru hendaknya disajikan berulang-ulang sampai mereka merasa familiar. Anak mungkin menolak makanan baru atau memuntahkannya, akan tetapi lama-kelamaan dapat diterima.
• Pada tahap ini, anak-anak menggunakan bahasa tubuh untuk menunjukkan bahwa mereka kenyang atau tidak lagi tertarik untuk makan. Mereka bersandar, berpaling, menyemburkan makanannya, menutup mulut dan menolak membuka mulut, memainkan makanannya serta mendorong botol atau sendoknya.
• Anak-anak pada tahap ini tidak bisa duduk diam dalam waktu yang lama.
• Mereka cenderung memilih minumannya disajikan di botol atau gelas, dan mereka mungkin menolak makan makanan padat.

sampai 3 tahun

• Balita sering mengembangkan pola makan; mereka bisa meminta makanan yang sama selama berhari-hari atau berminggu-minggu.
• Mereka dapat menolak makanan untuk sementara waktu.
• Balita dapat mudah terganggu dan mungkin membutuhkan waktu lama untuk menghabiskan makanannya.
• Mereka lebih beresiko tersedak dibandingkan anak-anak di atas usia 3 tahun.
• Mereka cenderung menumpahkan makanan dan minuman di atas meja.
• Anak-anak pada usia ini dapat menggunakan makanan sebagai cara untuk menunjukkan kesukaan mereka.
• Anak-anak pada tahap ini lebih menyukai makanan cair dibandingkan makanan padat.
• Mereka cenderung menolak sayuran hijau, buah-buahan atau camilan sehat dan menyukai makanan cepat saji.
• Mereka dapat mengabaikan waktu makan agar memiliki waktu bermain lebih lama.
• Balita mungkin keberatan dengan bentuk, warna, atau texture makanan tertentu, dan bisa memutuskan untuk menolak jenis makanan tertentu.
• Mereka dapat mendorong, menyembunyikan atau membuang makanan selama waktu makan, terutama jika mereka tidak menyukai makanan tersebut.
• Mereka cenderung memakan makanan manis dan berlemak sehingga kurang konsumsi makanan sehat.
• Mereka lebih menyukai ngemil sepanjang hari dibandingkan makanan utama.
• Seorang anak pada tahap ini dapat membuat ulah saat makan.

3 sampai 5 tahun

• Konsumsi junk food yang tinggi kalori dan lemak tetapi rendah nutrisi, adalah masalah utama untuk anak-anak pada kelompok usia ini.
• Mereka dapat meningkatkan rasa tidak suka pada makanan tertentu dan menolak memakannya.
• Anak usia pra-sekolah dapat menjadi picky eaters (dikenal juga dengan anak susah makan, pemilih dan bermasalah makan) dan menghindari makanan tertentu atau hanya dapat makan sedikit.
• Anak picky eaters terlihat kurang berminat pada makanan dan dapat menolak untuk mengkonsumsi semua makanan yang sajikan di piringnya.

5 sampai 7 tahun

• Anak-anak dalam kelompok ini cenderung berfokus pada tantangan dari diri sendiri dan dapat menolak desakan orang tua untuk mengkonsumsi makanan sehat.
• Mereka dapat menolak untuk makan beberapa makanan, makan di luar rumah di mana mereka hanya makan makanan tertentu, atau menjadi picky eater yang klasik.
• Selama tahap ini, seperti pada tahap sebelumnya anak-anak belajar kemandirian dan salah satu cara untuk mandiri adalah untuk mengendalikan makan mereka.

5 sampai 7 tahun

• Untuk anak-anak pada tahap ini, teman berpengaruh dalam pemilihan makanan. Mereka cenderung menyukai makanan yang dimakan oleh teman-temannya.
• Anak-anak pada tahap ini mungkin menyukai camilan yang rendah gizi.
• Terjadi gangguan makan yang serius, meskipun jarang, kebiasaan makan pada tahap ini dapat berlanjut ke tahap usia berikutnya.