ARTIKEL/NUTRISI DEWASA

Usila Rentan Alami Kurang Gizi

Article Banner Image

Usila Rentan Alami Kurang Gizi

Beberapa kali mungkin Anda mendapati orang tua Anda hanya makan satu atau dua sendok makan nasi dalam sehari. Selebihnya ia menolak makan dengan alasan sudah merasa kenyang. Padahal bila diperhatikan, ia hanya minum air, itu pun dalam jumlah yang sedikit, dan beberapa keping biskuit atau snack. Tentu saja asupan makan yang demikian masih sangatlah kurang.

Kejadian seperti ini ternyata sangat umum dialami oleh usila. Mereka mengalami masalah makan akibat adanya perubahan psikis dan fisik pada tubuh yang berlangsung selama proses penuaan. Seperti sudah tidak lengkapnya gigi sehingga mereka kesulitan mengunyah makanan, nafsu makan yang berkurang akibat fungsi indera pengecap dan penghidu berkurang dan penurunan fungsi organ pencernaan lain.

Tak hanya akibat penurunan fungsi pada organ-organ tubuh usila, perubahan psikis yang dipengaruhi oleh kehidupan sosialnya juga turut memengaruhi keinginan makan. Seperti baru kehilangan pasangan hidup, hidup seorang diri atau mengalami depresi. Bila masalah makan ini dibiarkan berlarut-larut, maka usila menjadi sangat rentan mengalami kurang gizi.

Kondisi kurang gizi ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan secara umum. Penyakit-penyakit yang umumnya menyerang orang lanjut usia, seperti penyakit infeksi jadi semakin mudah masuk ke dalam tubuhnya dan penyakit yang sudah ada sebelumnya jadi lebih sulit dikendalikan. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya daya tahan tubuh usila dalam menangkal penyakit. Daya tahan tubuh akan berfungsi dengan baik bila tubuh mendapatkan zat-zat gizi seperti zat besi, vitamin A, vitamin C, vitamin E, seng dan selenium.

Tak hanya penyakit yang makin mudah bersarang di tubuh usila saat tubuh kekurangan gizi. Saat mereka tidak cukup makan, mereka menjadi sering lemas karena tak memiliki energi untuk beraktivitas. Keadaan pun akan semakin buruk bila mereka hanya bisa berbaring di tempat tidur atau membutuhkan bantuan orang lain untuk melakukan aktivitas. Sehingga bisa membuat usila menjadi depresi dan tidak bersemangat hidup.

Kepekaan Anda untuk melihat tanda-tanda kurang gizi akan membantu usila agar tidak berlarut-larut mengalami masalah gizi ini. Bila diperhatikan, usila yang kurang gizi biasanya selalu merasa lemas, berat badan terus menyusut dan kulit terlihat pucat. Penanganan yang cepat akan menghindarkan risiko yang lebih buruk. Jadi, bila Anda melihat salah satu tanda tersebut, sebaiknya segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan.

Cara menghindari risiko kurang gizi

Keadaan kurang gizi pada usila sebetulnya sangat mungkin dicegah. Anda bisa membantu usila menghindari kurang gizi dengan cara-cara berikut:

1. Membantu menyediakan makanan yang bergizi
Bila orang tua Anda tinggal seorang diri, bantu ia untuk berbelanja bahan makanan yang sehat. Misalnya seperti sayur, buah, ikan, ayam, susu, yoghurt dan lain sebagainya. Luangkan waktu untuk menemaninya memasak atau makan bersama mereka. Menjamin tersedianya makanan juga dapat mencegah kurang gizi.

2. Mengajak berolahraga
Olahraga secara rutin mampu meningkatkan kesehatan tubuh. Selain itu, saat berolahraga hormon endorfin akan dikeluarkan sehingga kita akan lebih merasa bahagia. Perasaan yang bahagia dapat meningkatkan selera makannya.

3. Menjaga kebersihan
Selain kebersihan lingkungan, orang tua juga perlu menjaga kebersihan diri. Seperti rutin mandi dan menggosok gigi, membersihkan kuku dan mencuci tangan yang harus dilakukan secara teratur.

4. Rekreasi
Menjaga perasaan lansia agar jauh dari depresi akan sangat membantu mereka untuk terus bersemangat. Sesekali ajak usila berekreasi bersama cucu, teman atau anggota keluarga lain. Dengan demikian, mereka pun menjadi lebih bersemangat untuk mengonsumsi makanan.

Asupan makan yang cukup pada usila sangat membantu mereka dalam menjaga dan mempertahankan kesehatannya. Hal ini dapat meningkatkan kualitas hidup sehingga lebih bahagia dalam menjalani hidup.